( Oleh : Herma Anggraini )
Kepada bulir-bulir padi aku berkata,
berilah aku …“barang seteguk air saja”…
Kepada pohon yang tampak diam,
aku mengajaknya berbicara
Kepada angin,
aku punya banyak cerita
dan Kepada kekasihku, gandenglah saja tanganku barang sejenak
Dalam keheningan aku berbicara,
dan dalam keramaian aku melamun saja
Aku heran melihat manusia sekarang sudah punya banyak berhala
Embos burung pipit yang
lugas terpaksa berubah rupa kambing hitam
Semoga sawah dan pohon tidak lalu menjadi
yang berikutnnya
Aaaahhhh…………berisiiiiiiikkk!!!!!!!!!!!
Teriakku lantang namun saja lemas!
Semua jadi suka lupa loh!, lupa caranya mengingat saja lupa dengan perilakunya juga
Kok aneh ya? Ah mana aku peduli ! E
. . N . . T . . A . . H pakai LAH
atau tidak
Apakah masih ada yang peduli pada sahabatku alam dan
piano
Pada bambu dan sudut ?
Pada halaman bertanah gembur dan senandung kereta
sore
Pada sumber bunyi yang
dipukul bukan di tekan
Pada surat layang berbalut kertas
dan Pada kamu yang
sering mengusik aku
Kembali aku menghitung langkahku untuk berjalan pulang,
Hari sudah senja, aku suka,
tapi ibu memanggilku
Nak, enyahkan berhalamu itu!
lalu ambil dan bacakan C E R I T A ini S A J A !!
Bacakan juga kepada ikan-ikan itu,
mungkin ia mau barang sejenak mendengar
Jangan lupa sisipkan satu halaman saja untuk kau ceritakan kepada angin
Ceritakan juga kepada pohon, agar
dia tidak lalu berdiam saja
Sekarang,
rangkailah melodi darinya, lalu senandungkan sambil menari diantara bebuliran padi,
supaya ia mau memberimu,
…“barang seteguk air saja”…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar