Ungkapan jenuh yang lewat dan mengiang
di telingaku .. “ Ah... aku sudah males dengan segala argumenmu! Itu semua
argumen sudah kemarin SORE!
Mari kita ber-apatis ria... Tak usah kita dengarkan teriakkan khafilah yang
berlalu begitu saja tanpa sesirat senyum, jangan hiraukan gonggongan anjing
itu. Aku ingin buka pintu tapi rasanya ingin menutup. Aku suka udara segar
namun lebih baik aku menikmatinya di dalam seruang kecil di serambi otakku. Aku
ingin bercerita dan kawanku adalah jendela. Apa yang menggelitik mataku? itu
adalah panorama langit senja. Aku suka menyapa namun tak ingin dikenali. Aku
berjalan namun tak menapak. Jangan cari aku, karena aku sepertinya bersembunyi.
Aku suka berbicara namun tampaknya itu berontak. Jangan pandang wajahku,
dibalik cantikku ada hening yang bisu. Aku suka malam namun sahabatku adalah
terang. Bunyi diafragmaku diinjak-injak oleh telingaku. Aku suka menghadap ke
mana saja selagi ada senja. Wajahku kering namun berminyak. Aku berani di dalam
lorong ketakutan. Sakit aku.. namun tak merintih. Aku ingin minum air putih di
balik sebuah loker tertutup. Aku ingin berpindah arah. Akan ku sihir kudaku
berkaki ganda. Atap yang rapat namun berlobang, membuat aku tampak sesak nafas.
Mengapa aku dikejar? sedangkan aku tak sedikitpun lari! Mengapa semua menjawab
disaat aku tak bertanya!? Mengapa semua diam ketika aku bertanya!?
Dan aku ingin tersenyum dalam sebuah tanya.
‘Dan aku
TETAP Muda dan Bahagia...’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar