Sabtu, 08 Desember 2012

APATIS RIA



          Ungkapan jenuh yang lewat dan mengiang di telingaku .. “ Ah... aku sudah males dengan segala argumenmu! Itu semua argumen sudah kemarin SORE!
          Mari kita ber-apatis ria... Tak usah kita dengarkan teriakkan khafilah yang berlalu begitu saja tanpa sesirat senyum, jangan hiraukan gonggongan anjing itu. Aku ingin buka pintu tapi rasanya ingin menutup. Aku suka udara segar namun lebih baik aku menikmatinya di dalam seruang kecil di serambi otakku. Aku ingin bercerita dan kawanku adalah jendela. Apa yang menggelitik mataku? itu adalah panorama langit senja. Aku suka menyapa namun tak ingin dikenali. Aku berjalan namun tak menapak. Jangan cari aku, karena aku sepertinya bersembunyi. Aku suka berbicara namun tampaknya itu berontak. Jangan pandang wajahku, dibalik cantikku ada hening yang bisu. Aku suka malam namun sahabatku adalah terang. Bunyi diafragmaku diinjak-injak oleh telingaku. Aku suka menghadap ke mana saja selagi ada senja. Wajahku kering namun berminyak. Aku berani di dalam lorong ketakutan. Sakit aku.. namun tak merintih. Aku ingin minum air putih di balik sebuah loker tertutup. Aku ingin berpindah arah. Akan ku sihir kudaku berkaki ganda. Atap yang rapat namun berlobang, membuat aku tampak sesak nafas. Mengapa aku dikejar? sedangkan aku tak sedikitpun lari! Mengapa semua menjawab disaat aku tak bertanya!? Mengapa semua diam ketika aku bertanya!?

Dan aku ingin tersenyum dalam sebuah tanya.


‘Dan aku TETAP Muda dan Bahagia...’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar